Jika minum ANTIBIOTIK, minumlah PROBIOTIK
April 14, 2009 — rsyarifario Antibiotik dapat menolong dan mengurangi rasa sakit dan penderitaan, namun mereka bukanlah tanpa risiko. Pertama-tama, penggunaan antibiotik yang telah tersebar luas dan kadangkala digunakan secara sembarangan selama beberapa dekade terakhir ini telah menambah munculnya resistensi bakteri antibiotik yang terbukti fatal.
Alergi yang terkait dengan antibiotik adalah problem lain yang cenderung berakibat fatal. Risiko lain yang berhubungan dengan antibiotik adalah membalut bakteri sehat dalam saluran usus.
Dalam jangka pendek kondisi ini mungkin mendorong kearah timbulnya gejala pencernaan seperti diare, namun ada kemungkinan bahwa kondisi ini juga memiliki pengaruh jangka panjang. Terapi antibiotik, khususnya pada penggunaan yang berulang, secara teoritis memiliki kemampuan untuk mengganggu ekosistem dalam saluran usus yang dapat mendorong kearah ketidakseimbangan organisme.
Dalam pengobatan alami, terapi antibiotik dipercaya mendorong ke arah berlimpahnya jenis ragi, misalnya, Candida, yang mampu menimbulkan gejala seperti bengkak, gas dalam perut, dan mengubah kebiasaan usus besar. Antibiotik dapat menjadi faktor pemicu atas apa yang sering digambarkan sebagai irritable bowel syndrome.
Atas pertimbangan ini, biasanya saya menganjurkan mereka yang meminum antibiotik untuk mengonsumsi serangkaian probiotik (bakteri saluran usus yang sehat) selama dan setelah meminum antibiotik.
Saya tahu, tidak ada riset yang telah meneliti pendekatan ini di bidang kesehatan dan fungsi saluran usus dalam jangka panjang, namun ada beberapa studi, yang telah mengukur dampak terapi probiotik.
Baru-baru ini, ilmu pengetahuan yang relevan di bidang ini ditinjau dalam suatu studi yang diterbitkan di journal American Family Physician. Tujuh studi berkualitas tinggi telah ditinjau, dan hasilnya mendukung penggunaan probiotik untuk mencegah diare yang berkaitan dengan antibiotik. Probiotik juga memiliki profil yang aman baik bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak.
Sebagian dari kita mungkin akan memasuki masa-masa dimana infeksi dada menjadi problematika yang umum dan kemudian lebih banyak antibiotik yang mungkin akan diresepkan sebagai obat. Mengonsumsi probiotik mungkin merupakan asuransi yang baik untuk menghadapi efek jangka pendek sekaligus jangka panjang. (Dr. John Briffa/The Epoch Times/feb)
No comments:
Post a Comment