Apakah Anda Tahu KANKER LIDAH?
Februari 10, 2009 — rsyarifarioApakah Anda mengalami bercak putih seperti sariawan di lidah? Kalau cepat sembuhnya tidak menjadi masalah. Namun kalau lama maka perlu dicurigai, apalagi bila sampai mengeluarkan darah.Bila Anda mengalami hal seperti itu dan lama sembuh, sebaiknya Anda segera periksakan diri ke dokter.
Mengapa? Dengan tanda-tanda seperti itu, kata Defrizal, dokter onkologi dan radioterapi, yang juga kepala Instalasi Radioterapi RS Kanker Dharmais Jakarta, bisa menjadi gejala kanker lidah. Namun kalau kanker lidah itu sudah termasuk stadium lanjut, tambahnya, tidak bisa diobati dengan cara radioterapi, tapi harus dibuang bagian lidahnya.
Dokter itu juga mempunyai seorang pasien yang mengalami kanker lidah sejak 1996. Dia merupakan seorang manajer yang bekerja di perusahaan farmasi di Surabaya. Karena kanker lidahnya diketahui masih stasium dini, maka bisa diobati dengan cara radioterapi.
Keenam terbesar berdasarkan data di Instalasi Radioterapi RSK Dharmais, pada 2001 kanker lidah berada pada urutan keenam terbesar dari 10 jenis kanker yang jumlahnya mencapai 15%. Sedangkan pada 2002 kanker lidah mencapai delapan pasien yang berada pada urutan kesembilan besar jenis kanker.
Dilihat dari jenis kelamin kaum pria mempunyai risiko besar terkena kanker lidah, usianya 20-75 tahun. Penyebab kanker lidah adalah merokok dan mulut yang kurang bersih.
Dokter Teguh Aryandono, ahli bedah ongkologi RS Sardjito Yogyakarta, yang juga mempunyai pasien kanker lidah, mengatakan terdapat beberapa faktor pemicu penyakit kanker lidah.
Selain merokok dan mulut kurang bersih, gigi yang berlubang dan tajam juga bisa menyebabkan penyakit tersebut, karena terjadi penyimbangan pembelahan sel pada lidah. Sehingga yang kena kanker lidah itu tidak hanya laki-laki tapi juga perempuan.
Sejak 1995 – 2002 telah dilakukan tindakan interstitial brakhiterapi terhadap 19 penderita kanker lidah yang terdiri dari 14 laki-laki dan lima perempuan dengan usia 20-75 tahun. Secara histopatologis seluruh penderita adalah karsinoma sel squamosa dengan diferensiasi buruk, sedang dan baik.
Seluruh penderita mendapatkan radiasi eksternal sebelum menggunakan pesawat Linier Accellerator, energi 6 MV dan dosis antara 46-60 Gy dengan fraksi 2 Gy, 5 kali per minggu.Selain itu, interstitial brakhiterapi diberikan sebagai booster menggunakan sumber radio aktif Iridium 92 dengan laju dosis tinggi dan dosis total 18030 Gy fraksinasi 3 Gy yang diberikan dua kal per hari.
Hasilnya, dari 19 penderita yang dilakukan pengobatan radiasi primer didapati 17 orang respons komplet dan dua orang respons partial di akhir pengobatan.
Dari seluruh tindakan yang dilakukannya tidak dijumpai adanya komplikasi serius kecuali ada rasa nyeri lokal pada tiga penderita dan dapat diatasi dengan pemberian obat simtomatis.
Dari hasil pengobatan itu disimpulkan bahwa kombinasi radiasi eksternal dan brakhiterapi interstitial sebagai pengobatan primer memberikan respons yang baik dan tidak dijumpai adanya komplikasi tindakan yang berarti (bbsb).
Rokok juga dapat menyebabkan KANKER LIDAH
Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah dapat memicu kanker lidah. Waspadai bercak putih pada sariawan yang juga tidak kunjung sembuh. Hal tersebut juga bisa menjadi pemicu timbulnya kanker lidah.
Lidah merupakan organ yang sangat penting pada tubuh yang sama pentingnya dengan bagian tubuh lainnya. Nyatanya lidah dapat terkena kanker (tumor ganas).Menurut dokter gigi Klinik Bakti Asih, Pondok Kacang Ciledug Tangerang, drg Tuti Octavira, berdasarkan anatominya, lidah dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu 2/3 depan (anterior) yang dapat digerakkan (termasuk dalam bagian dari rongga mulut) dan 1/3 belakang (posterior) yang tidak dapat bergerak (termasuk dalam bagian orofaring).
“Mereka merupakan satu kesatuan, walaupun berasal dari perkembangan jaringan embrio yang berbeda,” ujar dokter Tuti.
Lebih lanjut dia menjelaskan, insiden kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi saat ini telah terjadi pergeseran usia sehingga banyak ditemukan pada usia lebih muda.
Kebanyakan perokok adalah pria. Tak heran jika pria lebih banyak menderita kanker lidah dari pada wanita dimana perbandingannya adalah 2:1. Tapi kondisi tersebut, kata dokter Tuti juga mulai bergeser karena sudah banyak wanita merokok.
“Kasusnya pun menjadi banyak juga terjadi pada wanita,” ungkapnya.
Faktor predisposisi utama terjadinya kanker lidah ini adalah alkohol dan tembakau, selain itu pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetik.
Kanker lidah yang paling sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, jelas dokter Tuti. Sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah umumnya terjadi pada bagian tepi lateral, bisa berbentuk eksofitik, infiltratif, dan ulkus
Gejala kanker lidah, dijelaskan Tuti, biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.
“Pada stadium lanjut terjadi kesulitan untuk membuka mulut (trismus) dan adanya pembesaran kelenjar leher,” imbuhnnya.
Tuti menuturkan, pencegahan kanker lidah ini, tentunya dengan menghindari faktor-faktor resiko yang bisa mencetuskan timbulnya kanker lidah tersebut. Menurut beberapa penelitian, dapat diberikan retinoid untuk pencegahan kanker lidah dari premalignant (awal dari keganasan) menjadi malignant (keganasan), dan juga untuk mencegah timbulnya tumor kembali di tempat yang berbeda (second primary tumor) dengan cara menstabilisasikan membran mukosa.Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah ternyata memicu kanker. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok.
“Kalau itu terpapar bolak balik mekanismenya akan bekerja berlebihan. Akhirnya orang yang berbakat untuk kanker, sel-selnya berubah menjadi ganas yang akhirnya akan menjadi kanker lidah,” ucap dokter kelahiran Medan, 6 oktober 1981.
Bukan hanya asap rokok, anda yang malas menjaga kebersihan mulut dan gigi memiliki resiko terkena kanker lidah, karena kuman yang berjangkit lama-lama menjadi jamur, akhirnya berkembang menjadi kanker juga bisa menjadi pemicu dari kanker lidah.
No comments:
Post a Comment