Ditulis Oleh: Munzir Almusawa | |
Saturday, 30 January 2010 | |
Mengikuti Kebiasaan Orang Non Muslim Senin, 25 Januari 2010 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟ “ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada: “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari ) Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh> حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ Limpahan puji ke hadirat Allah , Maha Penguasa setiap ruh dan jiwa , Maha menerangi jiwa dan sanubari dengan cahaya khusyu’ , Maha menenangkan jiwa dengan lezatnya doa , Maha memberi kemuliaan dalam sanubari agar terang benderang dan menjauh dari segala perbuatan hina dan selalu ingin dekat dengan Yang Maha Bercahaya , Allah Sang Penerang tunggal seluruh langit dan bumi , menerangi sanubari hamba-hamba-Nya , menuntun mereka dengan tuntunan-tuntunan keluhuran dengan perantara hamba-hamba-Nya yang dipimpin oleh kekasih-Nya , sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang dengan mencintai beliau maka sampailah seseorang kepada kesempurnaan iman , seraya bersabda : لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ “ Belum sempurna iman seorang diantara kalian sampai aku lebih dicintainya dari ayah dan ibunya, dari anak-anaknya dan dari seluruh manusia “. Berkata Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari , menukil perkataan Hujjatul Islam Al Imam Qadhi Iyadh yang berkata : “ Belum sempurna iman seseorang sebelum benar-benar memahami tingginya derajat sang nabi melebihi seluruh makhluk-Nya Allah” , makhluk Allah yang paling mulia sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , makhluk Allah yang menjadi rahasia kelembutan Ilahi yang abadi bagi hamba-hamba yang terpilih untuk mencapai keluhuran Allah subhanahu wata’ala . Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Maka terangkaltlah derajat para sahabat rasul radiyallahu ‘anhum wa ardhahum , sebagaimana yang telah saya sampaikan di malam Selasa yang lalu bahwa ketika gunung Uhud berguncang , Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : اُثْبُتْ أُحُد فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيْقٌ وَشَهِيْدَانِ “ Tenanglah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu ada nabi , shiddiq , dan dua orang syahid “ Mereka adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alihi wasallam , sayyidina Abi Bakr As Shiddiq , sayyidina Umar bin Khattab dan sayyidina Utsman bin Affan Radiyallahu ‘anhum , namun nabi tidak menyebut namanya , tidak menyebut ada Abu Bakr , Umar dan Utsman tetapi beliau menyebut dengan “ Nabiy , Shiddiq , Syahiidan “. Kalau Shiddiq berarti bukan Abu Bakr As Shiddiq saja , siapapun para shiddiqin yang berkesinambungan dari masa ke masa , maka dengan keberadaan seorang As Shiddiq di atas sebuah gunung maka tidak pantas gunung itu berguncang dengan instruksi nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Maka yang seharusnya ada musibah yang terjadi akan menjadi jauh dengan keberadaan para shiddiqin yaitu orang yang bersungguh-sungguh dalam mencapai keridhaan Allah mereka adalah para wali Allah ,Ulama , dan Shalihin . Namun sebaliknya, Rasul selalu menghindari tanah atau tempat-tempat yang dimurkai Allah , wilayah-wilayah bekas injakan orang-orang yang dimurkai Allah . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika rasul shallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanan menuju Tabuk , rasul melewati tempat atau kampung bekas kaum tsamud ribuan tahun yang lalu , maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jangan ambil sesuatu dari tempat itu , dan jangan meminum air dari sumur-sumurnya karena Allah pernah menurunkan bala’ di tempat ini kepada kaum Tsamud “. Demikian tempat-tempat yang pernah diturunkan musibah oleh Allah di masa-masa lalu (tempat-tempat yg pernah dimurkai Allah swt), Rasulullah tidak mau berhenti untuk mengambil air atau makanan dari tempat itu , lewat saja dengan segera dan tidak mau berhenti . Namun sebaliknya , tempat-tempat suci dan mulia maka para nabi dan rasul ingin selalu dekat dengannya . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa nabi Musa ketika telah mendekati ajal , nabi Musa selalu ingin banyak beribadah maka diutuslah malaikat Izrail untuk mengujinya , ketika malikat Izrail datang ia ditampar oleh nabi Musa yang ketika itu ia berwujud manusia hingga keluar matanya dari tempatnya, maka kembalilah malaikat Izrail kepada Allah dan berkata : “ wahai Allah , Engkau mengutus aku kepada orang yang tidak mau mati , orang yang bisa melawan kepadaku “ , maka Allah subhanahu wata’ala menjawab : “ kembali kau kepada Musa katakan kepadanya jika dia ingin terus hidup maka tempelkan tangannya di kulit seekor kerbau dan berapa jumlah rambut ynag tersentuh telapak tangannya maka usianya akan bertambah sebanyak rambut kerbau yang tersentuh tangannya itu “ . Maka datanglah malaikat Izrail as kepada nabi Musa as dengan wujud manusia dalam keadaan matanya telah disembuhkan oleh Allah dan berkata kepada nabi Musa : “Allah berkata jika kau ingin tetap hidup maka tempelkan tanganmu di seekor kulit kerbau dan berapa banyak rambut kerbau yang tersentuh maka sebanyak itulah akan bertambah nyawamu“ , nabi Musa as bertanya : “lalu setelah itu apa ?“ , malaikat Izrail as menjawab : “ setelah itu kau wafat “ maka nabi Musa berkata : “jika memang akhirnya wafat juga maka sekarang saja“ , maka nabi Musa as memohon kepada Allah agar jenazahnya didekatkan ke wilayah yang dekat dengan tanah suci“ (Shahih Bukhari), yaitu Palestina . Demikian permohonan nabi Musa yang meminta agar diwafatkan di tanah yang suci , jika tadi Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam di tanah yang dimurkai Allah beliau hanya sekedar melintas, tapi di wilayah para shalihin justru disanalah banyak diturunkan rahmat dan keberkahan . Demikian pula sayyidina Umar Ibn Khattab radiyallahu ‘anhu , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari yang berdoa : اَللّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةَ في بَلَدِ رَسُوْلِك “ Wahai Allah berilah kepadaku mati syahid di kota utusan-Mu “ Sayyidina Umar meminta mati syahid tapi di kotanya Rasul saw, ingin dimakamkan disana di Madinah Al Munawwarah jangan di tempat yang lain . Demikian sayyidina Umar dan para sahabat yang lainnya . Sampailah kita pada hadits rasul shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda : لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟ “ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada : “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari ) Maka ummat ini semakin hari akan terus mengikuti adat non muslim dan akan semakin jauh dari sunnah nabi Muhammad (saw), meskipun seandainya non muslim itu masuk ke lubang biawak niscaya mereka akan ikut juga ke lubang biawak . Maksudnya meskipun itu adalah hal-hal yang hina maka akan diikuti juga oleh sebagian orang dari ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam , maka ketika itu para sahabat bertanya : “ siapa mereka yang akan diikuti oleh ummatmu kelak di akhir zaman , apakah mereka yahudi dan nashrani kah “ ? maka rasul menjawab : “ kalau bukan mereka siapa lagi “ !. Hadirin hadirat yang dimulikan Allah…, Kebiasaan-kebiasaan baik dari non muslim itu sunnah diikuti , tetapi kebiasaan-kebiasaan buruk tidak dibenarkan untuk diikuti , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul melewati orang Yahudi yang berpuasa ‘asyura ( tanggal 10 Muharram ) maka ditanya oleh Rasul (Saw) : “ kenapa kalian puasa wahai orang-orang yahudi “ ? maka orang yahudi menjawab : “ kami berpuasa karena hari ini hari keselamatan Musa “ , maka rasul menjawab : “ kami juga lebih berhak memuliakan Musa daripada kalian” , maka Rasul saw juga memerintahkan ummatnya untuk puasa ‘Asyura . Bukankah ini juga mengikuti adat yahudi ?! , tapi tentunya ada manfaat dan kemuliaannya, padahal nabi Musa juga termasuk orang yang berada di bawah payung nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , yang telah disumpah oleh Allah untuk setia kepada nabi Muhammad dalam firman-Nya : وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آَتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ ( آل عمران : 81 )“ Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “ketika Aku memberikan kitab dan hikmah kepada kalian (wahai para Nabi), lalu seorang rasul muncul (Nabi Muhammad saw di akhir zaman) dan membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian mesti sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya, apakah kalian setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” mereka menjawab : “ kami berjanji” . (lalu Allah berfirman) : kalau begitu bersaksilah kalian ( para nabi ) dan Aku menjadi saksi bersama kalian” . ( QS. Al Imran : 81 ) Seluruh nabi adalah pendukung nabi Muhammad saw, di masa mereka masing-masing telah mendakwahkan bahwa akan datangnya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum beliau saw lahir ke muka bumi . Maka jelas sudah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbijaksana atas hal-hal yang bermanfaat dan boleh diikuti , tetapi yang tidak bermanfaat jangan diikuti seperti yang telah disabdakan nabi saw memasuki lubang biawak , maksudnya adalah mengikuti hal-hal ynag tidak bermanfaat seperti memakai anting di hidung atau di lidahnya , hal ini tidak membawa manfaat mengapa diikuti ?! namun sebagian dari ummat Islam mengikutinya , sebagian diantara ummat terdahulu ada yang homoseksual, lesbian dan lainnya maka ummat di zaman sekarang ada yang mengikutinya , wal’iyazubillah . Semoga Allah menjaga kita semua dari maksiat . Hadirin hadirat , semakin kedepan semakin banyak orang-orang yang menginginkan hal-hal seperti mulia tersebarluas , mereka menginginkan juga orang-orang yang memusuhi nabi semakin banyak , supaya yang mengaku nabi semakin banyak , supaya yang mengaku Tuhan semakin banyak , yang mengaku malaikat semakin banyak , mereka ingin semua itu ada . Maka tugas kita sebagai pengikut sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak boleh sekedar diam, tapi masing-masing mempunyai cara, ada yang dengan cara terjun ke politik, kalau kita tidak terjun ke politik, kita berjalan dengan manhaj (tuntunan) Guru mulia kita , kita tetap membenahi umat dengan kedamaian , dengan ketenangan , dengan zikir , dengan shalawat, dengan budi pekerti yang baik, tidak ada daripada Majelis Rasulullah yang mendukung gerakan demo, kita membenahi dengan cara lain jadi tidak ada permusuhan dengan mereka yg berdemo karena satu niat dan satu tujuan. Seandainya dicontohkan satu saudara kita jatuh ke jurang dan tersangkut hampir jatuh ke dalamnya, ketika itu ada dua orang yang mau menolong , yang satu dengan cara turun langsung ke jurang untuk menolong, sedangkan yang satu lagi dengan cara menurunkan tali, keduanya sama-sama ingin menolong tetapi dengan cara yang berbeda . Jadi jangan saling menyalahkan karena sama-sama untuk menyelamatkan Islam . Majelis Rasulullah mempunyai cara , dan yang lain juga mempunyai cara , kaum muslimin muslimat berjalan dengan caranya sendiri tanpa ada permusuhan dengan siapapun , yang masih mengakui “ Laa ilaaha illallah Muhammadurrasulullah “ maka mereka masih saudara kita , jika ia baik maka ia lebih kita cintai , jika ia jahat , fasiq , zhalim dan selalu bermaksiat maka kita ajak dan doakan ia agar mendapat hidayah , itulah budi pekerti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Sebagaimana wasiat guru mulia kita kemarin ketika di Senayan bahwa orang orang muslim yang bermaksiat jangan dihardik, dicaci atau dimaki, tapi sampaikan kepadanya kemuliaan dengan lemah lembut dan doakan dan kasihani , seperti itu peringatan Guru mulia kita ketika di Senayan kemarin, mungkin sebagian besar diantara kalian telah mendengarnya. Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Keadaan yang telah disampaikan nabi terjadi saat ini, kebanyakan ummat beliau telah menjauh dari sunnah-sunnahnya , dan gerakan Majelis Rasulullah mengembalikan ummat untuk kembali kepada ajaran sayyidina Muhammad saw, sunnah nabi Muhammad saw. Semoga gerakan-gerakan seperti ini di bangkitkan oleh Allah menjadi semakin makmur . Kini semakin besar gerakan-gerakan yang merusak tuntunan kedamaian sang nabi , semakin banyak muncul ajaran-ajaran sesat , semoga Allah makmurkan majelis-majelis nabi Muhammad saw, Allah makmurkan panggung-panggung dakwah sayyidina Muhammad saw yang membawa kedamaian , yang membawa kesejahteraan , sejahtera pada masyarakat dan juga pada alam , jika ketika ada Abu Bakr As Shiddiq di atas gunung Uhud maka gunung itu tidak boleh guncang , demikian yang disabdakan sang Nabi . Ya Allah , perbanyak para shiddiqin di wilayah kami agar semakin reda musibah , jika ada As Shiddiq dalam suatu wilayah maka musibah akan menjauh , karena mendapat larangan langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Allah perintahkan kepada alam semesta untuk taat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , Bulan ketika dipanggil oleh rasulullah saw maka bulan itu datang , diperintah terbelah maka bulan itu terbelah , diperintah kembali bulan itu kembali . Ketika pohon dipanggil maka pohon itu datang ia keluar dengan mencabut akarnya bergerak ke kiri dan ke kanan ke depan dan ke belakang untuk mengeluarkan seluruh akarnya dari bumi , dan menyeret akarnya yang penuh tanah datang ke hadapan rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bersalam kepada beliau saw, demikian yang telah disampaikan oleh Al Imam Qadhi Iyadh di dalam kitab As Syifaa . Oleh sebab itu para shiddiqin dan shalihin inilah yang seharusnya kita makmurkan lagi , karena para zhalimin sudah begitu banyak , orang-orang fasik sedemikian banyak dan semakin bertambah , semoga semakin banyak pula orang yang bertobat . Ya Rabb, makmurkan majelis-majelis yang mendukung pada bangkitnya para shalihin dan shiddiqin . Dan jangan lupa bahwa tidak sempurna iman kita jika belum sempurna cinta kita kepada sayyidina Muhammad . Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah adalah seorang yang sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang digelari “ Madinah Al ‘ilm “ ( kota ilmu ) , Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ياَ عَلِيُّ أَنْتَ مِنِّيْ وَأَنَا مِنْكَ “ Wahai Ali kau adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari kamu” Diriwayatkan juga di dalam Shahih Al Bukhari , rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah : أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُوْنَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُوْنَ مِنْ مُوْسَى ( صحيح البخاري )“ Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa ” ( Shahih Al Bukhari ) Begitu dekat kedudukan sayyidina Ali di sisi Rasul saw , namun ketika sayyidina Ali memegang khilafah dan banyak terjadi permasalahan , maka sayyidina Ali berkata : اقْضَوْا كَمَا كُنْتم تَقْضُوْنَ فَإِنِّيْ أَكْرَهُ اْلِإخْتِلاَفَ حَتَّى يَكُوْنَ لِلنَّاسِ جَمَاعَةً أَوْ أَمُوْتَ كَمَا ماَتَ أَصْحَابِيْ “ Musyawarahkan dan putuskan apa yang kalian inginkan, sungguh aku benci perpecahan dan perselisihan sampai ada persatuan pada manusia, atau aku wafat seperti sahabat-sahabatku” Yang dimaksud Sahabat beliau adalah sayyidina Abu Bakr , sayyidina Umar dan sayyidina Utsman radhiyallahu anhum, yaitu khalifah khalifah sebelum beliau . Cita-cita beliau adalah persatuan, kalau tidak bisa menyatukan maka beliau memilih wafat menyusul para sahabatnya terdahulu. Demikian sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah yang sangat dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Hadirin hadirat, saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiah , saya juga memohon doa karena program kita akan dimulai bulan Maret dan April kunjungan ke wilayah Denpasar yang diutamakan adalah Jawa Timur koordinatornya KH. Sa’dullah, dan Kualalumpur dan Singapura yang telah konfirmasi tanggalnya . Jadi setiap bulannya ada kunjungan ke Empat wilayah yaitu ke Jawa Timur , Denpasar , Singapura dan Kualalumpur . Dan mohon pamit , saudara kita KH. Ahmad Baihaqi telah berangkat ke Kokoda Irian Barat, adik-adik kita yang disini adalah santri beliau, dan Kokoda ini adalah wilayah yang sangat terpencil dan tidak ada listrik dan mereka tidak mengenal televisi , dan disana ada Masjid satu atau dua tapi shalat lima waktu sudah hampir tak dikenal, yang ada hanya shalat Jum’at saja , shalat lima waktu kurang dikumandangkan, kenapa ? karena ratusan tahun telah ditinggal para da’i , tidak ada da’i yang masuk . Perjalanan ke Kokoda ini ditempuh dua hari dari kota Sorong di dalam hutan belantara , insya Allah besok saya berangkat ke Kokoda mohon pamit . Pesawat pertama menuju Makassar dan dari Makassar menuju Sorong dan perjalanan 12 jam menggunakan perahu motor lalu diteruskan lagi perjalanan di dalam rimba dengan perahu dayung , dan InsyaAllah saya akan kembali ke Jakarta pada hari Jum’at atau Sabtu . Wilayah ini sangat perlu dimasuki para da’i , dan santri-santri sudah ada yang disini beberapa orang dan akan berangkat lagi 30 orang dari Kokoda untuk dididik di Jakarta dan setelah beberapa tahun akan kembali ke Kokoda dan semoga dakwahnya diperluas oleh Allah subhanahu wata’ala . Saudara-saudara kita disana sangat kurang keislamannya , sebagaimana wilayah Ransiki , Bintuni dan lainnya yang kemarin mengadukan “ bahwa demikian banyak yang kami dengar dari tetangga yang mempunyai televisi , bahwa para da’i dan para konglomerat di Jakarta sibuk menyumbangkan hartanya ke Palestina , sedangkan kami saudara-saudara mereka disini tidak mampu membangun Mushalla pun” , radius 40-50 Km baru hanya ada satu mushalla . Apalagi Masjid , mungkin perlu ratusan Km untuk menemukan masjid untuk shalat Jumat. Ketika ditanya : “ mengapa tidak membangun mushalla di rumah-rumah saja “? Mereka menjawab karena imamnya tidak ada, tidak ada yang mengajari kami shalat . Ada dalam satu wilayah yang anaknya tidak boleh lagi kembali ke Jakarta karena mereka tidak mengenal shalat dan yang mengajari shalat adalah anak ini , mereka tidak tau berapa rakaatnya , kapan waktu shalatnya dan seperti apa bacaannya , jika anak ini kembali ke Jakarta maka tidak ada lagi shalat di kampung-kampung , karena tidak ada imam yang mengimami shalat disana . Hadirin hadirat , disini majelis ta’lim dan para da’i makmur , masjid dimana-mana bahkan di setiapjarak dekat ada masjid , sedangkan disana radius ratusan Km baru ada satu masjid dan imamnya sedikit sekali . Demikian keadaan wilayah yang harus kita pedulikan . Dan ketika di salah satu wilayah tidak jauh dari Sorong , ada beberapa nelayan yang terbawa angin dari wilayah Makassar dan terdampar di wilayah tersebut , maka mereka meminta izin kepada kepala suku untuk membangun mushalla , kepala sukunya juga muslim , tetapi suku itu mempunyai perbedaan , kalau suku-suku yang lain tidak memakan babi cuma suku itu yang memakan babi , padahal daerah itu adalah wilayah muslimin ratusan tahun yang lalu , tetapi karena tidak ada lagi guru atau pengajar , mereka hanya tau kalau babi itu tidak boleh dimakan hanyalah sebagai adat istiadat nenek moyang mereka , sedangkan wilayah yang lainnya makan babi tetapi di wilayah itu tidak memakan babi karena nenek moyangnya muslimin . Maka kepala suku itu memberi sebidang tanah untuk membangun mushalla , maka kepala suku yang lain marah dan ditangkaplah kepala suku ini, ditelanjangi dan dicambuk dengan ekor ikan pari yang terkenal berduri dan beracun , agar ia mencabut izinnya dan tidak memberi izin atas pembangunan mushalla untuk muslimin . Tapi ia berkata : “ saya tetap memberi izin, saya sudah masuk Islam “ , maka ia kembali dalam keadaan luka parah dan berkata : “ saya mempunyai pusaka dari nenek moyang saya untuk dijaga oleh kepala suku , pusaka apakah ini tolong dilihat” setelah dibuka kotaknya ternyata isinya adalah Alqur’an Al Karim kitabullah , “ ini Al Quran kitab suci orang Islam “ ,kepala suku berkata : “ jadi maksudnya nenek moyang kami dulu Islam ? “ dan dijawab : “ tentu , karena tidak ada yang mengagungkan kitab ini kecuali orang Islam”. Maka delapan puluh orang kembali kepada Islam . , Hadirin hadirat , dua tahun yang lalu saya masuk ke wilayah Bintuni dan setelah saya keluar dari kamar , orang-orang menjerit , bertakbir dan menangis , saya tanyakan kenapa ? mereka berkata : “ kami sudah ratusan tahun hanya mendengar saja tentang Habaib tapi belum pernah melihat wajahnya , ratusan tahun tidak pernah ada Habaib datang ke wilayah kami , kami hanya mendengar dari kakek dan nenek moyang kami nama Habaib , hari ini kami melihat wajah habaib maka kami menangis dan bertakbir “ . Dan wilayah yang akan dikunjungi ini lebih terpencil lagi dari wilayah ini , doakan agar kami kembali selamat . Hadirin hadirat , dua tahun yang lalu ketika saya dalam perjalanan pulang tengah malam dengan menggunakan mobil perjalanan beberapa jam menuju Manokwari, saya bermimpi melihat seorang pemuda sebaya dengan saya , dengan tas yang disandangkan dan berpakaian putih-putih dia datang menyalami saya dan berkata “ saya dakwah disini ratusan tahunyang lalu dan saya meninggal disini , saya dikejar-kejar dan akhirnya saya dibunuh dan kuburan saya disini”, ketika saya terbangun dan yang saya lihat hanya hutan belantara , saya menangis ... Masyaallah da’i ini yang membawa Islam ke wilayah ini tidak dikenal makamnya , hanya terlihat rimba belantara saja . Dan di Bintuni dijelaskan bahwa Islam masuk kesana pada abad ke 16 M , tahun 1600 an sudah masuk Islam lalu sirna , kemudian muncul lagi pada abad ke -18 . Semoga perjalanan besok lancar dan sukses serta Insyaallah membawa keberkahan dan membawa cahaya hidayah bagi seluruh wilayah muslimin di barat dan timur sehingga Allah makmurkan dengan keluhuran dan kemuliaan , Amin Allahumma Amin . Wahai Allah kami bermunajat demi kedamaian Jakarta , demi kedamaian bangsa kami , agar Engkau tenangkan segala emosi dan pertikaian yang akan muncul diantara sesama muslimin dan muslimin dengan non muslim , jangan sampai ada permasalahan dan pertumpahan darah . Rabby , kami bermunajat atas nama-Mu Yang Maha Luhur agar Kau tenangkan jiwa-jiwa dari segala keinginan untuk berpecah belah dan bertumpah darah antara Muslimin dan antara muslim dan non muslim . Rabby, jadikan Jakarta kota damai , jadikan Jakarta kota kedamaian sayyidina Muhammad , jangan Kau jadikan Jakarta kota pertumpahan darah dan permusuhan , jadikanlah bangsa ini bangsa yang damai , bangsa yang dipenuhi keberkahan , karena pertolongan Allah itu ada pada perkumpulan dan perpecahan serta saling hantam adalah bala’ dan azab dari Allah yang akan turun sesudahnya . Rabby Rabby , jauhkan kami dari segala permasalahan , jauhkan kami dari segala perselisihan , jauhkan kami dari segala permusuhan dan jauhkan kami dari segala musibah Ya Rahman Ya Rahim.. فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ... Ucapkanlah bersama-sama يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ . | |
Terakhir Diperbaharui ( Saturday, 30 January 2010 ) |
Sunday, April 24, 2011
Banyak Umat Sayidina Muhammad saw Mengikuti Kebiasaan Orang Non Muslim Senin, 25 Januari 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment