pengobatan dengan RAMBUTAN
Januari 28, 2009 — rsyarifarioMengapa buah ini dinamai rambutan? Mungkin karena ciri utamanya berambut banyak. Kalau pas musimnya, buah ini mudah dijumpai di pinggir-pinggir jalan dengan harga ringan. Bahkan, diluar Jawa bisa jadi tak ada harganya. Biasanya, orang mengenalnya hanya sebagai buah atau di buat manisan. Namun, ternyata tumbuhan ini bisa juga untuk pengobatan.
Mengenal Rambutan
Rambutan (Nephelii lappacei) banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar,terutama di luar Jawa. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm. rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian 300-600 dpl.
Biasanya tumbuhan ini tingginya antara 15-25 m, bercabang-cabang, dan daunnya berwarna hijau. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 3-5 cm dengan duri temple (rambut) lemas sampai kaku.
Kulit buah berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji berbentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air. Rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu.
Umumnya rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Rambutan juga mempunyai banyak jenis di antaranya Ropiah, Si Macan, Si Nyonya, Lebak Bulus dan Binjei. Perbanyakan melalui biji, tempelan tunas, dan mencangkok.
Kandungan dan Manfaat
Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi.
Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).
Cara dan Contoh Pemakaian.
Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Untuk pemakaian luar, daun digiling samapi halus, lalu ditambah sedikit air. Kemudian air perasannya dapat digunakan untuk perawatan rambut. Adapun contoh pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Disentri
Kulit buah rambutan (10 buah) dicuci, lalu dippotong-potong seperlunya. Lalu ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus sampai airnya tersisa setengah. Setelah dingin, disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
Demam
Kulit rambutan yang telah dikeringkan (15 gr) dicuci. Kemudian ditambah 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
Perawatan Rambut
Daun rambutan secukupnya dicuci , lalu ditumbuk sampai halus. Sedikit air ditambahkan, sambil diaduk rata sampai menjadi adonan seperti bubur. Lalu, diperas dan didisaring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul digunakan untuk membasahi kulit kepala. Hal ini dilakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Kencing Manis
Biji rambutan (5 biji) digoreng sangran (sangria), lalu digiling sampai menjadi serbuk. Kemudian, diseduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin airnya diminum sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
Sariawan
Kulit kayu rambutan (3 ruas jari) dicuci, lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Kemudian dipakai untuk berkumur selagi hangat.
Tak disangka, ternyata si rambut merah ini punya khasiat obat juga. Tak ada salahnya dicoba. Bagi yang punya perkarangan yang luas, kenapa tak mencoba menanamnya? Selain mudah dan murah, juga cepat berbuah. Satu lagi, bisa dijadikan koleksi tanaman obat keluarga.
Sumber : Setiawan Dalimarta, Atlas Tumbuhan Obat Tradisional Jilid 3, Puspa Swara, 2003. Diketik ulang dari Majalah Nikah Vol. 3 No. 4 Juli 2004 hal. 16-17.
No comments:
Post a Comment